7 MAKHLUK HIDUP ANEH SETENGAH HEWAN SETENGAH TUMBUHAN
1. Siput Berklorofil
unikdo.blogspot.com-Tampaknya siput laut ini makhluk pertama yang tubuhnya setengah flora setengah fauna. Siput yang baru ditemukan ini bisa menghasilkan pigmen klorofil seperti layaknya tumbuh-tumbuhan.
Para ilmuwan memperkirakan, siput cerdik tersebut mencuri gen dari alga yang mereka makan sehingga bisa menghasilkan klorofil. Dengan gen “curian”, mereka bisa berfotosintesis, yaitu proses tumbuhan untuk mengubah cahaya matahari menjadi energi.
“Hewan ini bisa membuat molekul berisi energi tanpa makan apa-apa,” kata Sydney Pierce, pakar biologi dari Universitas South Florida di Tampa. Pierce telah mempelajari mahluk unik tersebut, yang telah resmi dinamakan Elysia chlorotica, selama 20 tahun.
Anak-anak dari siput yang sudah “mencuri” gen juga bisa menghasilkan klorofil sendiri, walaupun mereka tak bisa berfotosintesis sebelum mereka makan cukup alga hingga bisa “mencuri” cukup kloroplas. Sejauh ini, kloroplasnya belum bisa mereka produksi sendiri. Keberhasilan siput-siput ini mengagumkan, dan para ilmuwan juga masih belum bisa memastikan, bagaimana hewan ini bisa memilih gen yang mereka butuhkan.
“Mungkin saja DNA dari satu spesies bisa masuk ke spesies yang lain, seperti yang telah dibuktikan oleh siput jenis ini. Tapi mekanismenya masih belum diketahui,” ungkap Pierce.
2. Euglena Viridis
Euglena viridis adalah makhluk bersel satu yang dapat bergerak dan memakan organisme lain seperti hewan, dan sekaligus mampu berfotosintesis seperti tumbuhan.
Euglena viridis adalah sejenis alga bersel tunggal yang berbentuk lonjong dengan ujung anterior (depan) tumpul dan meruncing pada ujung posterior (belakang). Setiap sel Euglena dilengkapi dengan sebuah bulu cambuk (flagel) yang tumbuh pada ujung anterior sebagai alat gerak. Pada ujung anterior ini juga terdapat celah sempit yang memanjang ke arah posterior. Pada bagian posterior, celah ini melebar dan membentuk kantong cadangan atau reservoir. Flagel terbentuk di sisi reservoir. Di sisi lain dari flagel terdapat bintik mata yang sangat peka terhadap rangsangan sinar matahari. Tubuh Euglena terlindung oleh selaput pelikel, sehingga bentuk tubuhnya tetap. Di sebelah dalam selaput pelikel terdapat sitoplasma. Di dalam sitoplasma ini terdapat berbagai organel seperti plastida, kloroplas, nukleus, vakuola kontraktil, dan vakuola nonkontraktil.
Euglena dapat hidup secara autotrop maupun secara heterotrop. Pada saat sinar matahari mencukupi, Euglena melakukan fotosintesis. Tetapi bila tidak terdapat sinar matahari, Euglena mengambil zat organik yang terlarut di sekitarnya. Pengambilan zat organik dilakukan dengan cara absorbsi melalui membran sel. Selanjutnya, zat makanan itu dicernakan secara enzimatis di dalam sitoplasma.
3. Anemonia Viridis
Mungkin agan beranggapan bahwa makhluk di atas adalah sejenis tumbuhan laut, namun agan salah besar. Anemon snakelocks (Anemonia viridis, sebelumnya A. sulcata) adalah hewan anemon laut yang ditemukan di laut Atlantik timur ke laut Mediterania.
Tentakel anemon di air keruh dalam atau dapat menjadi warna abu-abu tetapi sebaliknya biasanya berwarna hijau tua dengan tips ungu. Hal ini disebabkan adanya alga simbiosis dalam tentakel yang menggunakan sinar matahari sebagai sumber energi. Karena anemon manfaat dari mereka lebih suka terang perairan dangkal menyala. Kedua ditunjukkan bersama-sama di gambar untuk acara yang tepat perbedaan yang nyata dalam pewarnaan. Rata-rata anemon adalah 8 cm snakelock besar.
4. Nepenthes
Makhluk ini adalah tumbuhan yang mampu bertingkah laku seperti hewan, yaitu mampu memakan makhluk hidup lain, seperti tikus.
Nepenthes, tanaman pitcher tropis atau Tumbuhan cangkir monyet, yang lain genus tanaman karnivora dengan perangkap. Ada sekitar 130 spesies yang tersebar luas, dan dapat ditemukan di Cina, Malaysia, Indonesia, Filipina, Madagaskar, Seychelles, Australia, India, Kalimantan dan Sumatera. julukan “cangkir monyet” julukan berasal dari fakta bahwa monyet sering minum air hujan mirip dengan tumbhan ini.
Sebagian besar spesies Nepenthes adalah tanaman merambat tinggi (10-15m), dengan sistem akar dangkal. Dari batang Anda akan sering melihat pedang seperti daun berkembang, dengan sulur yang (sering digunakan untuk memanjat) menonjol dari ujung daun.
Bagian bawah dari cawan itu mengandung kelenjar yang menyerap dan mendistribusikan nutrisi. Kebanyakan tanaman ini kecil dan cenderung menjadi perangkap serangga saja, tetapi beberapa spesies yang lebih besar, seperti Nepenthes Rafflesiana dan Nepenthes Rajah, telah didokumentasikan untuk menangkap mamalia kecil seperti tikus.
5. Dionaea Muscipula
Seperti Nepenthes, Dionaea juga merupakan tumbuhan karnivora. Dionaea Muscipula, lebih dikenal sebagai penangkap lalat Venus, mungkin adalah tanaman karnivora paling terkenal dan ia makan terutama pada serangga dan arakhnida. Penangkap lalat Venus merupakan tanaman kecil yang memiliki 4-7 daun yang tumbuh dari batang bawah tanah pendek.
Helai daun yang dibagi menjadi dua : tangkai daun berbentuk hati yang pipih dan sepasang lobus terminal berengsel di pelepah, membentuk perangkap yang sebenarnya adalah daun sejati. Permukaan bagian dalam dari lobus ini mengandung pigmen merah dan ujung-jungnya mengeluarkan lendir.
Ini menunjukkan lobus tanaman gerak cepat dengan meletakkan menutup ketika rambut sensorik khusus dirangsang. Tanaman ini begitu maju sehingga dapat membedakan antara stimulus hidup dan stimulus yang tidak hidup.
Lobus menutup dalam waktu sekitar 0,1/detik. mereka dibatasi oleh tonjolan seperti duri kaku atau silia, yang menutup bersama dan mencegah mangsa besar dari melarikan diri. Setelah mangsa tidak dapat melarikan diri dan permukaan bagian dalam lobus terus dirangsang, tepi lobus tumbuh atau mencengkeram bersama, menyegel perangkap dan menciptakan sebuah “perut” tertutup di mana pencernaan dan penyerapan dapat terjadi.
6. Belalang Daun
Ukuranya termasuk medium, sekitar 3 – 3,5 cm, dengan warna seluruhnya hijau, selaras dengan warna daun-daun tempat mereka aktif. Species ini ditemukan hampir di semua habitat, sepanjang terdapat semak belukar. Data menunjukkan bahwa species ini lebih menyukai memakan serangga daripada memakan daun-daun, sehingga tampak lebih karnivorus.
Karena warna tubuh yang sesuai, membuat species ini sangat sulit terlihat, terutama oleh predator, seperti kadal atau beberapa species burung pemakan serangga. Belalang ini kelihatan anggun, dengan pungung sayap sedikit melengkung, mereka menempel di daun-daun. Jika mereka bertengger pada media yang berwarna lain, akan tampak sangat kontras.
7. Walking Tree
Ini adalah tanaman yang dapat berjalan seperti halnya hewan atau manusia. Mungkin kedengarannya aneh, tetapi tanaman ini benar – benar bisa berjalan. Tanaman ini berasal dari hutan tropis Afrika Selatan. Tanaman ini dapat tumbuh hingga 25 meter, memiliki batang dengan panjang 17 cm. Nama Tanaman ini adalah “Socratea exorrhiza“, biasa dijuluki “Walking Palm“ atau “Cashapona”.
Tanaman ini memilki akar yang tidak seperti tumbuhan lain. Seperti yang kita lihat pada gambar, tanaman ini seolah “berdiri” dengan menggunakan akarnya ini. Ya, tanaman ini memang berdiri dengan akarnya, dan yang lebih mengejutkan adalah tanaman ini dapat berpindah posisi.
Pada awalnya tidak ada yang mengetahui tentang kegunaan dari akarnya yang aneh itu, namun pada tahun 1961 sebuah fakta baru mengenai tanaman ini ditemukan. Sebuah pohon ini tumbang karena ditimpa oleh pohon lainnya, namun beberapa hari kemudian, tumbuh akar baru di sekitar akar yang lama.
pohon jalan 2 Pohon Yang Bisa Berjalan.
Beberapa minggu kemudian, tanaman ini hampir berdiri tegak lagi dengan akar yang baru tadi. Dikatakan pergerakannya hanya sekitar 1 meter per tahun.
unikdo.blogspot.com-Tampaknya siput laut ini makhluk pertama yang tubuhnya setengah flora setengah fauna. Siput yang baru ditemukan ini bisa menghasilkan pigmen klorofil seperti layaknya tumbuh-tumbuhan.
Para ilmuwan memperkirakan, siput cerdik tersebut mencuri gen dari alga yang mereka makan sehingga bisa menghasilkan klorofil. Dengan gen “curian”, mereka bisa berfotosintesis, yaitu proses tumbuhan untuk mengubah cahaya matahari menjadi energi.
“Hewan ini bisa membuat molekul berisi energi tanpa makan apa-apa,” kata Sydney Pierce, pakar biologi dari Universitas South Florida di Tampa. Pierce telah mempelajari mahluk unik tersebut, yang telah resmi dinamakan Elysia chlorotica, selama 20 tahun.
Anak-anak dari siput yang sudah “mencuri” gen juga bisa menghasilkan klorofil sendiri, walaupun mereka tak bisa berfotosintesis sebelum mereka makan cukup alga hingga bisa “mencuri” cukup kloroplas. Sejauh ini, kloroplasnya belum bisa mereka produksi sendiri. Keberhasilan siput-siput ini mengagumkan, dan para ilmuwan juga masih belum bisa memastikan, bagaimana hewan ini bisa memilih gen yang mereka butuhkan.
“Mungkin saja DNA dari satu spesies bisa masuk ke spesies yang lain, seperti yang telah dibuktikan oleh siput jenis ini. Tapi mekanismenya masih belum diketahui,” ungkap Pierce.
2. Euglena Viridis
Euglena viridis adalah makhluk bersel satu yang dapat bergerak dan memakan organisme lain seperti hewan, dan sekaligus mampu berfotosintesis seperti tumbuhan.
Euglena viridis adalah sejenis alga bersel tunggal yang berbentuk lonjong dengan ujung anterior (depan) tumpul dan meruncing pada ujung posterior (belakang). Setiap sel Euglena dilengkapi dengan sebuah bulu cambuk (flagel) yang tumbuh pada ujung anterior sebagai alat gerak. Pada ujung anterior ini juga terdapat celah sempit yang memanjang ke arah posterior. Pada bagian posterior, celah ini melebar dan membentuk kantong cadangan atau reservoir. Flagel terbentuk di sisi reservoir. Di sisi lain dari flagel terdapat bintik mata yang sangat peka terhadap rangsangan sinar matahari. Tubuh Euglena terlindung oleh selaput pelikel, sehingga bentuk tubuhnya tetap. Di sebelah dalam selaput pelikel terdapat sitoplasma. Di dalam sitoplasma ini terdapat berbagai organel seperti plastida, kloroplas, nukleus, vakuola kontraktil, dan vakuola nonkontraktil.
Euglena dapat hidup secara autotrop maupun secara heterotrop. Pada saat sinar matahari mencukupi, Euglena melakukan fotosintesis. Tetapi bila tidak terdapat sinar matahari, Euglena mengambil zat organik yang terlarut di sekitarnya. Pengambilan zat organik dilakukan dengan cara absorbsi melalui membran sel. Selanjutnya, zat makanan itu dicernakan secara enzimatis di dalam sitoplasma.
3. Anemonia Viridis
Mungkin agan beranggapan bahwa makhluk di atas adalah sejenis tumbuhan laut, namun agan salah besar. Anemon snakelocks (Anemonia viridis, sebelumnya A. sulcata) adalah hewan anemon laut yang ditemukan di laut Atlantik timur ke laut Mediterania.
Tentakel anemon di air keruh dalam atau dapat menjadi warna abu-abu tetapi sebaliknya biasanya berwarna hijau tua dengan tips ungu. Hal ini disebabkan adanya alga simbiosis dalam tentakel yang menggunakan sinar matahari sebagai sumber energi. Karena anemon manfaat dari mereka lebih suka terang perairan dangkal menyala. Kedua ditunjukkan bersama-sama di gambar untuk acara yang tepat perbedaan yang nyata dalam pewarnaan. Rata-rata anemon adalah 8 cm snakelock besar.
4. Nepenthes
Makhluk ini adalah tumbuhan yang mampu bertingkah laku seperti hewan, yaitu mampu memakan makhluk hidup lain, seperti tikus.
Nepenthes, tanaman pitcher tropis atau Tumbuhan cangkir monyet, yang lain genus tanaman karnivora dengan perangkap. Ada sekitar 130 spesies yang tersebar luas, dan dapat ditemukan di Cina, Malaysia, Indonesia, Filipina, Madagaskar, Seychelles, Australia, India, Kalimantan dan Sumatera. julukan “cangkir monyet” julukan berasal dari fakta bahwa monyet sering minum air hujan mirip dengan tumbhan ini.
Sebagian besar spesies Nepenthes adalah tanaman merambat tinggi (10-15m), dengan sistem akar dangkal. Dari batang Anda akan sering melihat pedang seperti daun berkembang, dengan sulur yang (sering digunakan untuk memanjat) menonjol dari ujung daun.
Bagian bawah dari cawan itu mengandung kelenjar yang menyerap dan mendistribusikan nutrisi. Kebanyakan tanaman ini kecil dan cenderung menjadi perangkap serangga saja, tetapi beberapa spesies yang lebih besar, seperti Nepenthes Rafflesiana dan Nepenthes Rajah, telah didokumentasikan untuk menangkap mamalia kecil seperti tikus.
5. Dionaea Muscipula
Seperti Nepenthes, Dionaea juga merupakan tumbuhan karnivora. Dionaea Muscipula, lebih dikenal sebagai penangkap lalat Venus, mungkin adalah tanaman karnivora paling terkenal dan ia makan terutama pada serangga dan arakhnida. Penangkap lalat Venus merupakan tanaman kecil yang memiliki 4-7 daun yang tumbuh dari batang bawah tanah pendek.
Helai daun yang dibagi menjadi dua : tangkai daun berbentuk hati yang pipih dan sepasang lobus terminal berengsel di pelepah, membentuk perangkap yang sebenarnya adalah daun sejati. Permukaan bagian dalam dari lobus ini mengandung pigmen merah dan ujung-jungnya mengeluarkan lendir.
Ini menunjukkan lobus tanaman gerak cepat dengan meletakkan menutup ketika rambut sensorik khusus dirangsang. Tanaman ini begitu maju sehingga dapat membedakan antara stimulus hidup dan stimulus yang tidak hidup.
Lobus menutup dalam waktu sekitar 0,1/detik. mereka dibatasi oleh tonjolan seperti duri kaku atau silia, yang menutup bersama dan mencegah mangsa besar dari melarikan diri. Setelah mangsa tidak dapat melarikan diri dan permukaan bagian dalam lobus terus dirangsang, tepi lobus tumbuh atau mencengkeram bersama, menyegel perangkap dan menciptakan sebuah “perut” tertutup di mana pencernaan dan penyerapan dapat terjadi.
6. Belalang Daun
Ukuranya termasuk medium, sekitar 3 – 3,5 cm, dengan warna seluruhnya hijau, selaras dengan warna daun-daun tempat mereka aktif. Species ini ditemukan hampir di semua habitat, sepanjang terdapat semak belukar. Data menunjukkan bahwa species ini lebih menyukai memakan serangga daripada memakan daun-daun, sehingga tampak lebih karnivorus.
Karena warna tubuh yang sesuai, membuat species ini sangat sulit terlihat, terutama oleh predator, seperti kadal atau beberapa species burung pemakan serangga. Belalang ini kelihatan anggun, dengan pungung sayap sedikit melengkung, mereka menempel di daun-daun. Jika mereka bertengger pada media yang berwarna lain, akan tampak sangat kontras.
7. Walking Tree
Ini adalah tanaman yang dapat berjalan seperti halnya hewan atau manusia. Mungkin kedengarannya aneh, tetapi tanaman ini benar – benar bisa berjalan. Tanaman ini berasal dari hutan tropis Afrika Selatan. Tanaman ini dapat tumbuh hingga 25 meter, memiliki batang dengan panjang 17 cm. Nama Tanaman ini adalah “Socratea exorrhiza“, biasa dijuluki “Walking Palm“ atau “Cashapona”.
Tanaman ini memilki akar yang tidak seperti tumbuhan lain. Seperti yang kita lihat pada gambar, tanaman ini seolah “berdiri” dengan menggunakan akarnya ini. Ya, tanaman ini memang berdiri dengan akarnya, dan yang lebih mengejutkan adalah tanaman ini dapat berpindah posisi.
Pada awalnya tidak ada yang mengetahui tentang kegunaan dari akarnya yang aneh itu, namun pada tahun 1961 sebuah fakta baru mengenai tanaman ini ditemukan. Sebuah pohon ini tumbang karena ditimpa oleh pohon lainnya, namun beberapa hari kemudian, tumbuh akar baru di sekitar akar yang lama.
pohon jalan 2 Pohon Yang Bisa Berjalan.
Beberapa minggu kemudian, tanaman ini hampir berdiri tegak lagi dengan akar yang baru tadi. Dikatakan pergerakannya hanya sekitar 1 meter per tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar